Kamis, 06 Desember 2012

5 Fakta Mengenai Bumi


5 Fakta Mengenai Bumi


  Bumi ini indah sekaligus mengandung banyak misteri. Bumi adalah tempat kita bernafas. Kita tidak pernah puas dalam memenuhi kebutuhan hidup, karena banyak hal yang selalu lahir secara tak terhingga di dalam Bumi ini. Kali ini uniknya.com mengajak Anda untuk mengenal lebih jauh lagi tempat dimana kita berpijak, hidup, tumbuh, menikmati keindahan, menghadapi masalah, meneteskan air mata, dan “segalanya”. Berikut 5 fakta tentang Bumi dan Orbitnya. Mungkin Anda perlu waktu untuk bisa mencerna dan memahami artikel ini disebabkan oleh banyaknya istilah-istilah sains. Namun, memang begitulah Bumi. Ia memang rumit. Selamat berkenalan kembali dengan sahabat Anda yang terdekat sekaligus sangat terlupakan:


1. Titik Tinggi

Titik Tinggi (sumber: wordpress.com)

Fakta: Puncak terik sinar Matahari tertinggi tidak selalu terjadi di tengah hari.
  Perubahan waktu dimana Matahari sedang pada titik tertingginya (tengah hari) adalah berbeda-beda selama satu tahun. Hal ini terjadi karena dua alasan: Bumi beredar secara elips, bukan bulat, dan Bumi lebih condong ke arah Matahari. Karena Bumi berputar dengan kecepatan yang (sangat hampir) konstan, namun pada masa-masa tertentu Bumi berputar lebih cepat dibanding masa lainnya, kadang rotasi bumi berada di depan, atau pun di belakang garis orbitnya. Perubahan yang disebabkan oleh kemiringan Bumi  tersebut dapat dipahami dengan membayangkan titik-titik berdekatan satu sama lain di sekitar garis khatulistiwa Bumi. Jika Anda miringkan lingkaran yang terdiri dari titik-titik pada sudut 23,44 derajat (nilai obliquitas Bumi saat ini), Anda akan melihat bahwa semua titik, kecuali titik-titik yang berada pada katulistiwa dan garis balik, merubah garis bujurnya. Ada juga perubahan waktu ketika Matahari berada di titik tertingginya adalah terkait dengan garis bujur geografis dari si pengamat (yaitu garis bujur dimana mereka tinggal berdasarkan zona waktu setempat) namun faktor ini bersifat konstan untuk tiap garis bujur.

2. Arah Matahari Terbit

Arah Matahari Terbit (sumber: wordpress.com)

Fakta: Di saat titik balik Matahari, masa matahari terbit/tenggelam tidak langsung berubah arah.
   Hampir semua orang berpikir bahwa, di belahan bumi sebelah utara, matahari terbit paling awal pada titik balik Matahari Desember dan terbit paling lambat pada titik balik Matahari Juni. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Titik balik Matahari adalah sekedar tanggal dimana, siang menjadi paling lama atau paling sebentar. Namun, perubahan saat tengah hari menarik saat matahari terbit dan saat matahari terbenam. Pada titik balik Matahari Desember, tengah hari menjadi lebih telat dengan percepatan 30 detik per hari. Karena tidak ada perubahan lamanya waktu siang hari pada saat titik balik Matahari, Matahari terbenam juga menjadi lebih telat pada percepatan 30 detik per hari dan begitu juga dengan Matahari terbit.
Karena Matahari terbenam lebih telat pada titik balik Matahari musim dingin, maka matahari terbenam paling awal telah terjadi. Karena matahari terbit juga lebih telat pada titik balik Matahari musim dingin, maka Matahari terbit paling awal juga telah terjadi. Hal yang sama juga terjadi bahwa matahari terbenam paling telat terjadi secara singkat setelah titik balik Matahari musim panas dan matahari terbit paling awal terjadi sesaat sebelum titik balik Matahari musim panas. Namun, perbedaan ini tidak sebesar pada titik balik Matahari Desember, karena perubahan tengah hari yang disebabkan oleh eksentrisitas titik balik Matahari ini menjadi berkurang dari tengah hari sebenarnya yang disebabkan oleh obliquitas, (perubahan tengah hari sebenarnya adalah positif pada kedua titik balik Matahari), namun total kecepatan perubahan masih positif.

3. Orbit Bumi yang Berbentuk Bulat Panjang (Elips)

Orbit Bumi yang Berbentuk Bulat Panjang (sumber: wordpress.com)

  Hampir semua orang tahu bahwa bentuk orbit Bumi terhadap Matahari adalah elips, bukan melingkar, namun nilai eksentrisitas orbit Bumi adalah kira-kira sama dengan 1/60. Sebuah planet yang mengelilingi mataharinya secara periodik selalu memiliki satu eksentrisitas antara 0 dengan 1, termasuk 0 namun tidak 1. Eksentrisitas 0 berarti orbit tersebut berputar secara sempurna mengelilingi Matahari pada pusatnya dan dengan kecepatan yang konstan.
  Eksentrisitas, dalam orbit tertutup, diukur dengan membagi jarak, antara Matahari dan pusat elips, dengan panjang sumbu semi-mayor dari elips tersebut. Orbit tersebut menjadi semakin lebih lama dan semakin tipis ketika eksentrisitas menjadi lebih mendekati 1. Planet selalu berputar semakin cepat ketika mendekati Matahari dan semakin lambat ketika menjaduh dari Matahari. Ketika eksentrisitas lebih besar atau sama dengan 1, maka planet tersebut singgah ke Matahari sekali dan menjauh kembali ke ruang angkasa dan tidak pernah singgah lagi.

4. Goyangan Bumi

Goyangan Bumi (sumber: wordpress.com)

  Bumi mengalami goyangan-goyangan periodik. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh gaya gravitasi luar yang menarik tonjolan khatulistiwa Bumi. Matahari dan Bulan menarik tonjolan Bumi, hingga membuat Bumi bergoyang. Namun, untuk observasi-observasi astronomi biasa, pengaruh-pengaruh tersebut dapat diabaikan. Kemiringan dan garis bujur Bumi memiliki satu periode yaitu 18,6 tahun, masa yang dihabiskan Bulan untuk berputar melalui titik-titik (node), dan goyangan yang lebih sedikit selama enam bulan dan dua minggu, yang disebabkan oleh orbit Bumi terhadap Matahari dan orbit Bulan terhadap Bumi, secara berurutan.

5. Bumi Datar

Bumi Datar (sumber: wordpress.com)

Fakta (sejenisnya): Bumi benar-benar datar.
  Misalnya kaum Katolik dari era Galileo mungkin sedikit benar dalam mempercayai bahwa Bumi itu adalah datar. Hal tersebut mungkin bisa dianggap benar bahwa Bumi hampir berbentuk bola namun sedikit datar pada kedua kutub. Radius khatulistiwa adalah 6378,14 kilometer, namun radius kutubnya adalah 6356,75 kilometer. Akibatnya, para ahli geologi memiliki versi yang berbeda-beda tentang garis lintang. Garis lintang geosentris mengukur garis lintang si penglihat sebagai sebuah sudut yang berkaitan dengan khatulistiwa dan pusat Bumi.
  Garis lintang geografis mengukur garis lintang si penglihat sebagai sebuah sudut yang berkaitan dengan khatulistiwa dan sebuah garis lurus yang langsung memanjang dibawah kakinya. Garis lintang geografis adalah standar untuk menggambar peta dan mengidentifikasi titik-titik koordinat. Namun, sudut yang mengukur jadwal Bumi-Matahari (seberapa utara atau selatankah Matahari menyinari Bumi tergantung pada masa tahun terkait) selalu diukur sebagai nilai geosentris.
sumber : http://uniqueposts9.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar